From Wikipedia, the free encyclopedia. Kamma (Bahasa Pali) atau Karma (Bahasa Sansekerta) artinya perbuatan, entah itu perbuatan baik atau buruk yang dilakukan melalui pikiran, ucapan dan perbuatan badan jasmani yang disertai dengan niat/kemauan/ kehendak (cetana). Suatu perbuatan baru dapat disebut kamma/karma bila dilakukan dengan niat

Dalam sistem ajaran agama Buddha , manusia menempati kedudukan khusus dan tampak memberi corak yang dominan pada hampir seluruh ajarannya. Manusia, menurut ajaran Buddha adalah kumpulan dari energi fisik dan mental yang selalu dalam keadaan bergerak, yang di sebut pancakhanda atau lima kelompok kegemaran.

Lima Hukum Alam atau Lima Hukum Tertib Kosmis (paƱca-niyāma-dhamma) adalah salah satu konsep dalam ajaran agama Buddha mengenai hukum-hukum yang bekerja di seluruh alam semesta. [1] PaƱcaniyāmadhamma terdiri atas kata paƱca yang artinya lima, niyāma yang artinya ketentuan atau hukum, dan dhamma yang artinya segala sesuatu.
Dalam membabarkan Dhamma, Buddha tidak bermaksud mencari pengikut ataupun mengubah keyakinan atau cara hidup seseorang, melainkan untuk menunjukkan jalan melenyapkan permasalahan kehidupan, hanya
Keyakinan dalam Buddhisme. Ānanda (kiri) dianggap sebagai murid teladan Buddha. Dalam agama Buddha, keyakinan ( bahasa Pali: saddhā, Sanskerta: śraddhā) mengacu kepada komitmen untuk mempraktikkan ajaran Buddha dan percaya kepada para makhluk tercerahkan atau mereka yang dianggap telah maju dalam pelatihan diri, seperti para Buddha atau Sebutan untuk Pandita laki-laki ialah Romo yang artinya Bapak. Sebutan untuk Pandita wanita ialah Ramani yang artinya Ibu. Pandita dalam organisasi Buddhis terdiri dari 2 jenis yaitu: Pandita yang bertugas memimpin upacara dalam agama Buddha disebut Pandita Lokapalasraya dan Pandita yang memberikan wejangan Dhamma disebut Pandita Dhammaduta. Landasan moral dalam agama Buddha pada dasarnya bukan berupa perintah atau peraturan, melainkan pengertian yang mendalam tentang apa yang baik dan apa yang buruk terkait dengan sebab dan akibat (kamma). Fakta sederhana bahwa etika umat Buddha berakarkan hukum alam membuat prinsip-prinsipnya bermanfaat dan dapat diterima oleh dunia modern. Penderitaan menurut Agama Buddha 229 Konsep dukkha dalam pengajaran Buddha dapat dibagi dalam tiga jenis. Pertama, penderitaan sebagai rasa sakit (pain). Ini adalah ā€œself- evident suffering.ā€ Ketika kita berada dalam sakit mental ataupun fisik, jelaslah bahwa terdapat dukkha. Bahkan ketika kita sedang menikmati s. Tiga Corak Umum atau Tiga Corak Universal ( bahasa Pali: Tilakkhaṇa; bahasa Sanskerta: Trilakį¹£aṇa) yang sering digunakan oleh mazhab Theravada, dikenal dengan sebutan Tiga Kesunyataan Mulia oleh mazhab Mahayana Konsep ini merupakan konsep Buddhisme mengenai tiga ciri umum kenyataan eksistensi. Menurut tradisi Buddhisme, semua hal yang cT5i.
  • 1uq9y9p6bs.pages.dev/178
  • 1uq9y9p6bs.pages.dev/445
  • 1uq9y9p6bs.pages.dev/57
  • 1uq9y9p6bs.pages.dev/844
  • 1uq9y9p6bs.pages.dev/997
  • 1uq9y9p6bs.pages.dev/15
  • 1uq9y9p6bs.pages.dev/3
  • 1uq9y9p6bs.pages.dev/31
  • 1uq9y9p6bs.pages.dev/15
  • 1uq9y9p6bs.pages.dev/665
  • 1uq9y9p6bs.pages.dev/787
  • 1uq9y9p6bs.pages.dev/438
  • 1uq9y9p6bs.pages.dev/539
  • 1uq9y9p6bs.pages.dev/615
  • 1uq9y9p6bs.pages.dev/902
  • 5 macam dana dalam agama buddha